Header Ads

Keong Racun Terbaik di Samarinda, Siap Ke Piala Pasundan


Keong Racun Terbaik di Samarinda, Siap Ke Piala Pasundan










Lintas Hobi- Murai Borneo milikYusuf Wahit dari DIT’S Single Fighter Palangkaraya ngamuk sepanjang race di gelaran Ronggolawe Samarinda, 21 Juni 2020. Keong racun nyaris tanpa perlawanan dari enam race yang dilombakan oleh panitia lomba untuk kelas Murai Borneo. Bahkan para pemain yang saat itu juga menggantangkan burung murai sempat terkesima dan memberikan dukungan kepada Keong Racun. Dari enam sesi yang dilombakan Keong Racun akhirnya finins 1, 2, 2, 2,1, 1.


“Hari ini saya cukup puas dengan kinerja Keong sepanjang race. Padahal ini lomba perdana setelah beberapa waktu fakum dan perjalanan cukup jauh,” terang Wahid Yusuf kepada Lintas Hobi.

Keong Racun yang dominan mantenan, srindit, kenari dan cililin itu hampir tanpa jeda mengeluarkan tembakan. Bahkan pada kelas utama para penonton yakin kalau Keong Racun akan podium utama. Namun ternyata keputusan juri berkata lain. Keong harus menempati posisi kedua.

“Saya agak terkejut saat dikelas utama, para penonton yakin kalau akan podium utama. Tetapi semua itu tentunya berbeda dengan keputusan juri, padahal hampir tak ada ngetem keong kerja maksimal,” tambah Wahid Yusuf.


Wahid Yusuf optimis akan memboyong Keong Racun ke event akbar Piala Pasundan tanggal 5 Juli 2020 mendatang di Bandung Jawa Barat. Bahkan menurutnya rencana tersebut sudah lama di agendakan mengingat jago andalannya tersebut sedang dalam kondisi fight. “Melihat kinerja Keong, saya cukup optimis bisa memberikan yang terbaik buat tim saat kami berangkat ke Piala Pasundan. Semoga semua berjalan lancar ,” tambahnya.

Selain Keong Racun saat gelaran tersebut Wahid Yusuf beserta tim juga membawa amunisi lain seperti Love Bird konslet Baim dan Jawir. Keduanya juga berhasil naik podium sekaligus mengantarkan DIT’S SF menjadi juara Single Figter pada kegiatan tersebut.

Di sisi lain Wahid Yusuf sempat memberikan komentar pada kegiatan tersebut. Menurutnya event yang dikawal juri Ronggolawe tersebut masih ada hal yang harus diperhatikan dalam hal penjurian. Hal itu menurutnya membuat pemain tidak puas dan akhirnya berimbas kepada peserta lomba.

“Ada beberapa hal yang nantinya harus diperhatikan panitia dan juga juri yang bertugas. Semisal saja kelas kenari, menurut saya ada hal yang agak aneh dalam penjurian kenari juga burung kicau lain. Tapi mungkin ini adalah pakem yang ada disini. Jadi kami sebagi peserta dari luar tetap harus memberikan apresiasi,”ungkapnya.


Sekadar diketahui even tersebut merupakan event latpres perdana dengan tajuk New Normal Ronggolawe pada masa pandemi Covid-19 setelah masa PSBB Samarinda berakhir. Kegiatan tersebut dikawal juri Ronggolawe se-Kalimantan Timur.(R.A)

 

 

 

 

 

 

 

 



No comments